0 A Study on Teachers’ Use of English Language in Natural Science Bilingual Classes at SMP N 4 Pakem RSBI School



ABSTRAK  

      Pada tahun 2007, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah konsep untuk pendidikan formal, yang disebut SBI atau Sekolah Berstandar Internasional. Beberapa sekolah di Indonesia sekarang sedang dipersiapkan untuk menjadi Sekolah Berstandar Internasional. Sekolah-sekolah yang sedang dalam persiapan untuk menjadi SBI disebut RSBI, atau Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. SMP N 4 Pakem adalah salah satu sekolah RSBI yang berada di Provinsi Yogyakarta. Sebagai RSBI, SMP N 4 Pakem menerapkan konsep bilingual dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk mata pelajaran sains dan matematika. 
    Berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan di atas, kemudian penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua masalah, yaitu: 1) Bagaimana Bahasa Inggris dipakai oleh para guru dalam menyampaikan materi pelajaran sains di salah satu kelas 7 di SMP N 4 Pakem?, 2) Bagaimana persepsi guru terhadap pemakaian Bahasa Inggris dalam penyampaian materi pelajaran sains dan matematika? 
      Penelitian  ini  merupakan  sebuah  survei.  Partisipan  dari  penelitian  ini adalah empat orang guru yang mengajar mata pelajaran sains di kelas 7D di SMP N 4 Pakem. Untuk menjawab masalah pertama, peneliti mengadakan observasi kelas. Sedangkan untuk menjawab pertanyaan kedua, peneliti mengadakan wawancara terhadap masing-masing guru. 
     Hasil yang ditemukan dari observasi menunjukkan  bahwa  tidak  ada kecenderungan yang pasti mengenai di bagian pengajaran yang mana guru memakai Bahasa Inggris dalam kelas bilingual. Fakta yang ditemukan adalah bahwa setiap guru memakai Bahasa Inggris pada bagian-bagian pengajaran yang berbeda. Meskipun demikian, ditemukan juga beberapa pola penggunaan Bahasa Inggris yang umumnya dipakai oleh para guru saat menyampaikan materi dalam dua bahasa. Ada pola di mana guru mengucapkan kalimat Bahasa Inggris penuh, tanpa diikuti terjemahan Bahasa Indonesia. Ada juga ucapan-ucapan Bahasa Inggris yang secara langsung diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Selain itu, peneliti juga menemukan pola di mana guru menggabungkan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam satu ucapan yang sama. 
     Hasil wawancara menunjukkan bahwa keempat guru yang menjadi partisipan dalam penelitian ini memiliki persepsi yang sama terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam penyampaian mata pelajaran sains dan matematika. Para guru memiliki persepsi positif terhadap penggunaan Bahasa Inggris dalam kelas bilingual. Mereka percaya bahwa penggunaan Bahasa Inggris dalam pengajaran sains dan matematika bermanfaat bagi guru dan siswa di sekolah RSBI. Namun demikian,  ada  juga  beberapa  hal  yang  masih  perlu  diperbaiki dalam pelaksanaannya. Antara lain mengenai kesiapan para guru dan siswa, kurangnya buku acuan dari penerbit lokal, dan juga dalam hal pelaksanaan di kelas. 
[Read More...]


0 A Study on Teachers’ Use of English Language in Natural Science Bilingual Classes at SMP N 4 Pakem RSBI School



ABSTRACT 

      In 2007, the government of Indonesia issued a new concept of formal education called SBI or International Standard School. Some schools in Indonesia are now prepared for becoming a real international standard school. Therefore, there are schools called RSBI or Future International Standard School. SMP N 4 Pakem is one of the RSBI Schools in Yogyakarta Province. As an RSBI School, SMP N 4 Pakem applies bilingual concept in the teaching and learning activities, specifically for natural science subjects. This study aims to answer two problems. They are: 1) How is English used by the teachers in delivering natural science subjects. This study aims to answer two problems.  They are: 1.) How is English used by the teachers in delivering natural science subjects to a 7th grade class of SMP N 4 Pakem?, 2) What is teachers‟ perception on the use of English in delivering natural science subjects? 
      This research is a survey study. The participants of this research are four teachers who teach natural science subjects in class 7D at SMP N 4 Pakem. In order to answer the first problem, classroom observations were conducted. For answering the second question, the researcher used in-depth interview. 
      The findings obtained from the classroom observations showed that there was no exact tendency regarding in which lesson sections the teachers normally used English in the bilingual classes. In fact, each teacher used English in different lesson sections. However, it was also found that teachers had similar patterns in using English for the materials in bilingual classes. There were found that the teachers produced some full English utterances without Indonesian translation. There were also found some English utterances which were directly translated into Indonesian. Besides, the researcher found that teachers combined English and Bahasa Indonesia in the same utterances. 
      Based on the interview, it was found that all the four teachers participating in this research had the same perception on the use of English in delivering natural science subjects. English in bilingual classes was perceived positively. It was believed that the use of English in teaching natural science subjects brought advantages both for the teachers and the students of the RSBI School. However, there were also some points that needed to be improved from the use of English in natural science subject classes in terms of the students and teachers‟ preparedness, the lacking of local reference books, as well as the real classroom practices. 
[Read More...]


0 Using Word Games to Improve Vocabulary Mastery of XI Teknik Gambar Bangunan A Students in SMKN2 Depok



ABSTRAK 

      Agar dapat mempergunakan bahasa dengan baik, seseorang harus memiliki penguasaan arti dan jenis kata yang cukup memadai serta mempergunakannya sesuai makna dan fungsinya. Namun, sebagian besar siswa XI Teknik Gambar Bangunan A (TGBA) di SMKN 2 Depok menemukan kesulitan dalam mempelajari Bahasa Inggris karena terbatasnya kosakata Bahasa Inggris yang mereka miliki. Hasil pengamatan menunjukkan rendahnya nilai ujian siswa karena mereka kurang memahami makna dan jenis kata. Mereka juga tidak mengetahui bahwa kata yang sama dapat memiliki arti berbeda atau diklasifikasikan ke dalam jenis kata berbeda. 
      Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan terkait keterbatasan kosakata siswa XI TGBA. Permainan kata dipilih sebagai solusi karena sesuai dengan karakteristik siswa. Permainan kata bertujuan untuk membantu siswa mengenal dan menyerap kata-kata Bahasa Inggris beserta artinya dan membantu menggolongkan kata secara tepat. Permasalahan yang ingin dijawab oleh peneliti adalah bagaimana permainan kata dapat membantu siswa XI TGBA di SMKN 2 Depok meningkatkan penguasaan kosakata mereka. 
     Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Responden penelitian ini adalah 31 orang siswa XI TGBA di SMKN 2 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Tiap diselesaikan dalam satu pertemuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu daftar kosakata pribadi siswa sebelum dan sesudah implementasi, lembar observasi, catatan lapangan, kuesioner dan wawancara. 
     Permainan kata membantu memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan minat siswa belajar Bahasa Inggris. Jumlah siswa yang menuliskan kata, arti, dan jenis kata setelah permainan dilakukan mengalami peningkatan. Jumlah kata, arti, dan jenis kata yang ditulis dengan benar juga meningkat. Para guru disarankan untuk menggunakan permainan kata guna memberi variasi dalam metode pembelajaran, serta mengadaptasi prosedur yang paling cocok untuk diterapkan di kelas mereka.

[Read More...]


0 Using Word Games to Improve Vocabulary Mastery of XI Teknik Gambar Bangunan A Students in SMKN2 Depok



ABSTRACT 

      In order to function well in the language being learned, it is important to understand the meanings and functions of adequate numbers of words and be able to use  them  appropriately.  However,  most  of  the students  of  XI Teknik Gambar Bangunan A  (TGBA) class in SMKN 2 Depok found it difficult to deal with English because of their limited vocabulary. The observation results showed that they did not perform well in their test because they did not know the meanings of some words. They also did not know that similar words could carry different meanings or could be categorized into different parts of speech. 
      The research aimed to overcome the problem related to the limited vocabulary of XI TGBA students. Word games were chosen as the solution to the problem since they suited the learners’ characteristics. Word games were intended to help the students to acquire and recognize English words and their meanings as well as to categorize the words into the correct parts of speech. The problem that the researcher tried to answer was how word games helped XI TGBA students of SMKN 2 Depok improve their vocabulary mastery. 
     This research used Class Action Research  (CAR) method. The research participants  were  31 students  of  XI  TGBA class in SMKN 2 Depok, Sleman, Yogyakarta in the 2011/2012 academic year.There were three cycles in this research; each cycle was completed in one meeting. The instruments used to gather data were students' personal pre-implementation and post-implementation vocabulary list, observation checklist, field notes, questionnaire and interview. 
      From the data analysis, it was found that word games motivated the students to participate actively in the learning process and to grow interest in learning English. The number of students writing correct words, meanings, and parts of speech after the implementation of the games increased. The percentage of correct number of words, meanings, and parts of speech written in their vocabulary list also increased. Teachers are encouraged to use word games to add variety to the lesson and adapt the most suitable procedures to be implemented in their classroom. 
[Read More...]


0 Tirto Adhi Soerjo in the Movement of National Press 1902-1918: The Shocker of Bumiputera from Sleeping



ABSTRACT 

      This study aims to describe and analyze: 1) the background of Tirto Adhi Soerjo took a part actively in press, 2) the ways of Tirto Adhi Soerjo to manage the press, and 3) Tirto Adhi Soerjo’s contribution and participation in press world.
     This study applied a history research method that belongs to five steps: finding topic, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The approach that was used for this research was a political approach and written in a descriptive analysis.
     The results of this study show that: 1) The background of Tirto Adhi Soerjo took a part actively in press world because he hated strata in “priyayi” and he wanted to educate his people fought against Dutch colonialism in order to make his people aware towards their nationalism. His cultural, social and educational background made him have a such characteristic. 2) The ways of Tirto carrying out the press is using the new method. Financially, he has a unique method and belongs to new method where he asks the costumers to pay it in advanced and the funds belong to company shares. From the contents point of view, he writes down all the things about life and knowledge and also the truth. From the function, Tirto uses his newspaper as a tool against the dominated people, and he also has a powerful method to find costumers. In carrying out this press, he also met some difficulties. 3) Tirto Adhi Soerjo succeeded in publishing Indonesian press. Tirto presented the first national newspaper named Medan Prijaji. Economically, Tirto has been successful in establishing a national corporation company; in social aspects, Tirto also supports women emancipation from his newspaper, helps the oppressed people, decides Melayu language used as a state language which finally becomes the Indonesian language. He also makes a friendship communication with Chinese people in the Netherlands Indies.
 
[Read More...]


0 Tirto Adhi Soerjo dalam Pergerakan Pers Nasional 1902-1918: Penggoncang Bumiputera Bangun dari Tidurnya



ABSTRAK

             Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) latar belakang Tirto Adhi Soerjo terjun dalam dunia pers, 2) cara Tirto Adhi Soerjo mengelola pers, dan 3) kontribusi dari keterlibatan Tirto Adhi Soerjo dalam dunia pers. 
      Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup lima tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan politik dan ditulis secara deskriptif analitis.
           Hasil penelitian ini adalah: 1) Tirto Adhi Soerjo terjun dalam dunia pers dilatarbelakangi oleh: latar belakang sosial-budaya yang meliputi latar belakang pendidikan dan kebenciannya terhadap kebiasaan yang ada di dalam kasta priyayi, serta latar belakang sosial-politik, dimana Tirto ingin membebaskan serta membela rakyatnya dari penindasan yang berasal dari penjajahan bangsa Belanda serta menumbuhkan kesadaran berbangsa pada rakyatnya. 2) Cara Tirto mengelola pers yaitu dengan menggunakan cara-cara baru. Bila dilihat dari segi modal, ia memiliki cara yang unik dan tergolong baru dalam urusan perniagaan pribumi yaitu dengan jalan meminta para langganannya untuk membayar di muka yang nantinya uang tersebut dianggap sebagai saham perusahaan, dari segi isi, Tirto mengisi surat kabarnya dengan menulis hal-hal yang menyangkut semua sektor kehidupan dan ilmu pengetahuan serta mengungkapkan kebenaran, dari segi fungsi, Tirto menggunakan surat kabarnya sebagai alat perjuangan untuk membela kaum yang tertindas, dan Tirto juga memiliki cara yang cukup ampuh dalam mencari pelanggannya. Dalam mengelola pers ini, Tirto juga menghadapi hambatan. 3) Kontribusi dari keterlibatan Tirto dalam pers, yaitu bagi dunia pers Indonesia, Tirto berhasil menerbitkan surat kabar nasional yang pertama yaitu Medan Prijaji; dalam bidang ekonomi, Tirto berhasil membuka perusahaan dagang pribumi pertama yang berbadan hukum; dalam bidang sosial, Tirto ikut mendorong gerakan emansipasi wanita melalui surat kabar, memberikan bantuan atau pertolongan pada rakyat yang tertindas, ikut berperan dalam menentukan bahasa Melayu sebagai bahasa bangsa yang terperintah yang pada akhirnya menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan penduduk Tionghoa yang ada di Hindia Belanda.
[Read More...]


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors