The Influences of Holden’s Alienation and Cynicism on Holden’s Personality Development in J.D. Salinger’s The Catcher in the Rye



ABSTRAK 

       Skripsi ini berusaha untuk membahas perubahan kepribadian Holden dalam novel The Catcher in The Rye karya J.D. Salinger. Perubahan ini tampaknya disebabkan oleh pengaruh anggota keluarga dan juga lingkungan.Sesuai dengan judul skripsi ini, penulis akan menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul: 1) Bagaimanakah sinisme dan keterasingan Holden dideskripsikan? 2) Bagaimana sinisme dan keterasingan dapat mempengaruhi perubahan kepribadian Holden?
    Skripsi ini adalah sebuah studi analisis yang menerapkan metode kepustakaan. Penulis menggunakan  pendekatan psikologi untuk menganalisis bagaimana sinisme dan keterasingan dapat mempengaruhi perubahan kepribadian Holden. Aspek intrinsik yang dipelajari dalam studi ini adalah karakter. 
       Hasil dari studi ini menunjukan bahwa kepribadian Holden berubah menjadi lebih dewasa oleh karena pengaruh sinisme dan keterasingan. Melalui interaksi, anggota keluarga dan lingkungan membawa perubahan positif pada cara berfikir Holden. Perubahan cara berfikir Holden terlihat dari keputusan untuk tetap tinggal bersama keluarganya dari pada menghindar dari kenyataan. Dia merasa bersalah kepada orang-orang yang telah dinilai dengan cara yang buruk. Dia juga merindukan teman-teman sekolahnya setelah banyak melakukan kesalahan dimasa lalu. 
[Read More...]


The Influences of Holden’s Alienation and Cynicism on Holden’s Personality Development in J.D. Salinger’s The Catcher in the Rye



ABSTRACT 

      This thesis discusses the development of Holden’s personality in J.D. Salinger’s The Catcher in the Rye. Holden’s personality seems to be developed under the influence of the member of his family and also environment. 
     Related to the title of this study, the writer would like to answer the questions: 1)  How are Holden’s cynicism and alienation described? 2) How do Holden’s Cynicism and Alienation influence his personality development? 
    This thesis was an analytics study which used a library research method. The writer used the  psychological approach to analyze how alienation and cynicism are able to influence Holden’s personality. The intrinsic aspect, which is studied in this study, is character. 
      The result of this study shows that Holden’s personality changes into maturity in the way of thinking  because of the influence of alienation and cynicism. By his interactions, with family member and environment bring a positive change in Holden’s thinking. The changes in Holden’s way of thinking can be seen from the changes of his decision to go home and live with his family instead of running away to face the reality. He feels sorry to all of people he judges, badly. He also longs for his peers at school after many mistakes he did in the past. 
[Read More...]


The Class Struggle as the Impact of Oppression by Ruling Class as seen in Clifford Odets’ Waiting for Lefty



ABSTRACT 

      Tesis ini berawal dari klaim George Lukacs bahwa kritik sastra harus meyuarakan perjuangan kelas agar memperoleh kebebasan yang manusiawi akan produksi sosial-ekonomi yang tidak adil. Berbekal klaim itu, penulis ingin mengkaji sebuah karya sastra yang benar-benar mengkaji permasalah perjuangan kelas. Kriteria tersebut jatuh pada sebuah drama karya Clifford Odets’ Waiting for Lefty. Yang paling menarik dari drama tersebut adalah penokohan karakter-karakternya. Ada dua jenis karakter, kaum kapitalis dan kaum proletar. 
   Untuk mendapatkan penggambaran yang jelas tentang sifat-sifat dari karakter-karakter tersebut, permasalahan yang pertama akan membicarakan tentang hal itu. Setelah mendapatkan sifat-sifatnya, permasalahan selanjutnya akan difokuskan tentang bagaimana kaum proletar ditindas oleh kaum kapitalis. Lebih jauh lagi, fokus permasalahan akan bergerak lebih jauh lagi untuk mengidentifikasi dampak dari penindasan. 
       Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Beberapa langkah yang diterapkan di studi ini adalah mengumpulkan data, melakukan pembacaan yang lebih mendalam, mengambil data yang dibutuhkan untuk rumusan masalah, membaca dan mengungkap penokohan dari karakter-karakter, bagaimana penindasan yang dialami oleh karakter-karakter yang tertindas, dan bagaimana dampak dari penindasan tersebut. Untuk melihat penindasan dan dampak-dampaknya, penulis penelitian ini menggunakan pendekatan Marxisme. Sebuah pendekatanfilsafatekonomi, sosial,dan politik didasarkanpada ide-ide yang melihat perubahan sosial dalam hal faktor-faktor ekonomi. 
      Pada analisa pada penokohan karakter-karakter, kaum proletar dan kaum kapitalis digambarkan dengan jelas pada permasalahan yang pertama. Pada analisa selanjutnya, penulis penilitian ini melihat bagaimana penindasan yang dialami oleh karakter-karakter yang tertindas sebelum mereka mencoba melakukan perlawanan. Lebih jauh lagi, aksi-aksi penindasan itu adalah sebuah aksi yang memicu terjadinya perjuangan kelas. 
[Read More...]


The Class Struggle as the Impact of Oppression by Ruling Class as seen in Clifford Odets’ Waiting for Lefty



ABSTRACT 

      This study begins with George Lukacs argues that literary works have to voice class struggle in order to get real human freedom toward an unfair socio-economic production. With this perspective, the writer of this research decides to study a literary work that truly concerns on class struggle problem. The writer of this research finds it in Clifford Odets’ play entitled  Waiting for Lefty . The most interesting thing in the play is the characters. There are two type of characters, capitalist and proletariat. 
      In order to get a clear image about those characters, the first problem formulation will talk about them. After getting the clear image of them, the next problem formulation will focus on how proletariat characters being oppressed by capitalist characters. Moreover, the focus will move further to identify the impact of the oppression. 
      The method applied in this study is library research. Some steps applied in this study are collecting the data, doing  close reading,  gaining the data necessary for the problem formulation, reading and revealing the characteristics of characters, how the oppressed experienced by the oppressed characters, and how the effect of the oppression. To explore the oppression and its result, the writer of this research takes advantage of  Marxism approach. An approach of economic, social, and political philosophy based on ideas that view social change in terms of economic factors. 
      Through the analysis on the characteristics of characters, proletariat and capitalist are described clearly in the first problem formulation. In the next analysis, the writer of this research finds out how the oppression experienced by the oppressed characters portrayed before they try to make a struggle. Moreover, the oppression actions are the actions that trigger the class struggle. 

[Read More...]


Descriptive Study on Student Entrepreneurship Intention of Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)



ABSTRACT 

      This study aims to describe predictors of entrepreneurial intentions of students Vocational School (SMK). The subjects in this study were a class XI student of SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, amounting to 34 people. The tools used in this study are the scale entrepreneurship intention. This scale based on three aspects of intentions, namely: Attitude, Subjective Normand Perceived behavioral. Entrepreneurial intentions scale was tested in a class XI student of SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta and generate reliability of 0.839. The results of the data analysis showed that  the distribution of normal  data. Data were  analyzed  using descriptive statistics and shows that control aspects of behavior have a negative influence on entrepreneurial intentions. The study subjects had a moderate level of entrepreneurial intention, because the levels obtained data 11 category, 7% of subjects were in the low category,85.3 % in the medium category and 3%of students who are in high categorization. 
[Read More...]


Studi Deskriptif Intensi Berwirausaha Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)



ABSTRAK 

       Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  gambaran prediktor intensi berwirausaha pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Subyek dalam penelitian ini adalah pelajar kelas XI SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta yang berjumlah 34 orang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Intensi Berwirausaha. Skala ini dibuat berdasarkan tiga aspek intensi, yaitu : Sikap, Norma Subyktif dan Kontrol Perilaku. Skala intensi berwirausaha diuji coba pada pelajar kelas XI SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta dan menghasilkan reliabilitas sebesar 0,839. Hasil analisa data menunjukkan bahwa sebaran data normal. Data penelitian dianalisa dengan statistik deskriptif dan menunjukkan bahwa aspek kontrol perilaku mempunyai pengaruh negatif pada intensi berwirausaha. Subyek penelitian memiliki intensi berwirausaha pada level sedang, karena pada kategori jenjang diperoleh data11,7% subyek yang berada dalam kategori rendah, 85,3% dalam kategori sedang dan  3% siswa yang berada dalam kategorisasi tinggi. 
[Read More...]


Sandy Dumbrowski’s Personality Development As Seen in Jim Jacobs and Warren Casey’s Grease



ABSTRAK 

       Penelitian ini menganalisa sebuah drama berjudul Grease yang ditulis oleh Jim Jacobs dan Warren Casey. Analisis lebih berfokus pada karakteristik dan perkembangan kepribadian. Ada tiga tujuan dalam penulisan skripsi ini, (1) Untuk mengetahui bagaimana karakter dalam drama dijelaskan. (2) Untuk mengetahui gambaran dan penjelasan dari pengembangan kepribadian karakter utama. (3) Untuk menunjukkan faktor yang mempengaruhi pengembangan kepribadian Sandy Dumbrowski di Grease.
       Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan dibantu dengan data online sebagai sumber kedua. Sumber utama adalah teks drama berjudul Grease, a new 50’s rock ‘n roll musical, yang ditulis oleh Jim Jacobs dan Warren Casey. Beberapa buku teori sastra dan sumber-sumber online yang terutama membahas tentang Grease dan semua karakteristik dari karakter didalam drama tersebut.
      Ada tiga hal yang dapat disimpulkan setelah menganalisa topik tersebut. Pertama, tokoh utama adalah Sandy Dumbrowski yang lucu, baik, polos, naif, pemalu dan sedikit canggung. Sandy adalah sosok umum gadis remaja yang baik berjuang dengan hidupnya di dalam kehidupan sosial di sekolah Rydell. Cintanya dengan Danny Zuko akan membawanya ke sebuah kisah cinta remaja. Di dalam kisahnya, dia akan mencoba beradaptasi dengan kelompok Pink Ladies, sekelompok gadis yang dianggap terkenal di sekolahnya. Bagian kedua mengenai deskripsi perkembangan kepribadian Sandy. Kepribadiannya akan berubah dari pemalu, baik, dan sedikit canggung menjadi seorang gadis pemberani, lugas dan lebih percaya diri.
       Pengembangan kepribadian terjadi di dekat akhir cerita. Hal ketiga akan memberi gambaran mengenai faktor yang berperan dalam perkembangan kepribadian Sandy Dumbrowski. Faktor pertama adalah factor fisik. Ini mengenai penampilannya. Di dalam cerita, dia menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam kelompok Pink Ladies karena penampilan konservatif. Faktor kedua adalah perilaku intelektualnya. Beberapa temannya menganggap dia sebagai seorang gadis kikuk. Yang ketiga adalah faktor emosional. Dalam bagian ini, Sandy berjuang dengan perasaannya sendiri dan cintanya pada Danny. Keempat adalah faktor sosial. Dalam bagian ini, Sandy sedang berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan kelompok Pink Ladies, dan ini mengakibatkan perubahan kepribadiannya di akhir drama.
      Bagian kelima adalah factor aspirasi yang melibatkan keinginan untuk mendapatkan cinta Danny. Faktor keenam adalah faktor seks yang menceritakan tentang kisah cinta Sandy dan Danny. Faktor ketujuh berhubungan dengan lingkungan sekolahnya yang berperan besar karena itu terkait dengan semua teman sekolahnya. Faktor terakhir adalah factor yang berasal dari keluarga Sandy yang membentuk perilakunya sejak dini dari awal cerita.
[Read More...]


Sandy Dumbrowski’s Personality Development as Seen in Jim Jacobs and Warren Casey’s Grease



ABSTRACT 

       This study analyses a drama entitled  Grease  written by Jim Jacobs and Warren Casey. The analysis focuses more on the characteristic and personality development. 
     There are three purposes in writing this thesis: (1) To find out how the characters in the play are described. (2) To know the description and explanation of the main character’s personality development. (3) To show the factors that affect Sandy Dumbrowski’s personality development in Grease. 
        This study is mainly library research helped with online data as a secondary source. The primary source is the Script of the play,  Grease, a New 50’s Rock ‘n Roll Musical,  written by Jim Jacobs and Warren Casey. There are also some secondary sources that include literary theories, as well as online sources that discuss  Grease and a character’s traits within the play. 
     Three  points  can  be  concluded  after  analyzing  the  play.  First,  the  main character, Sandy Dumbrowski, is cute, kind, pure, naïve, shy and at times a bit clumsy. Sandy Dumbrowski is the typical teenage girl struggling with her life inside Rydell High School. Her love with Danny Zuko will lead her to a love story of a teenager. In the story, she will try to fit in with the Pink Ladies, a group of popular girls at school. The second part tells us about the description of Sandy Dumbrowki’s personality development. Her personality will change from shy, kind, and a bit clumsy into a brave, straightforward, and confident girl. This personality development occurred near the end of the story. The third point gives us the description and explanations  of  factors  that  play  a  big  part  in  affecting  Sandy’s  personality development. The first factor is from physical determinants. This is about her physical appearance and traits. Inside the play, she is finding difficulty to fit in within the Pink Ladies group because of her conservative appearance. The second factor is about her intellectual behavior. Some of her friends consider her as a clumsy girl, and this in turn displays her personality and her traits. The third factor is related to her emotional factor. This factor describes how Sandy is feeling towards Danny. The fourth factor relates to Sandy’s social factors. In this part, Sandy tries hard to fit in with the group, especially the Pink Ladies, and this changes her personality later on at the end of the play. The fifth factor is the aspiration and achievement factor, which involves her goal to get Danny’s love. The sixth factor is about the sex factor, which tells us about Sandy’s love story. The seventh factor is the educational view which relates to her school environment. This plays a big part in Sandy’s development for it also relates to all of her schoolmates. The final factor is about family factors that shape Sandy’s personality and behavior from the beginning of the play. 
[Read More...]


Increase in Mathematics Achievements on the Grouping of Various Flat Up is Simple Using the Media Realities in the Grade I Second Semester Soka Elementary School Years 2011/2012



ABSTRACT 

      Purpose of the study was to determine whether the use of media reality can improve mathematics achievement in grade I in Soka Elementary School year 2011/2012. Realizing to the material simple flat wake. 
        This study is an action research consisting of 2 cycles. Each cycle consisting of  2  subject  study  were  grade  I  students  in  Soka Elementary School  year 2011/2012. amounting to 17 students. Instruments used in this study is a written test in the form of multiple choice questions. The validity of the instrument was tested by expert judgment (expert consultation). 
       Result showed that an increase in mathematics achievement related to a simple flat wake in grade I of Soka Elementary school in years 2011/2012. This improvement is shown by an increase in the leverage yield of 56 to 70 pre cycle in cycle I and 88 in cycle II. The number of students who completed increased from 4 students in pre cycle to 8 students in cycle I and 14 in cycle II. 


[Read More...]


Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Mengenai Pengelompokan Berbagai Bangun Datar Sederhana Menggunakan Media Realita Pada Siswa Kelas I Semester Genap SD Negeri Soka



ABSTRAK 

       Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas I semester  genap  SD  Negeri  Soka  tahun  pelajaran 2011/2012  yang  berkaitan dengan materi bangun datar sederhana. 
       Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 17 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli).
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan bangun datar sederhana pada siswa kelas I SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil rata-rata pra siklus 56 menjadi 70 dalam siklus I dan 88 pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 4 siswa pada pra siklus menjadi 8 siswa pada siklus I dan 14 siswa pada siklus II. 

[Read More...]


Material of Indonesian Language Listening Lesson Development for Second Semester of XI Grade in Santa Maria Yogyakarta Senior High School





         This  thesis  is  the  kind  of  research  and  development  (R&D). The background of the research is because of the case that Indonesian language listening lesson in Santa Maria Yogyakarta Senior High School was not optimal. Material of lesson and learning media was not used well. This case made the writer wanted to explore the material of lesson which includes the right method and media, also to be oriented on progress of students. The specification of the product is especially for students second semester of XI grade. The problem on this research is how to explore the material of Indonesian language listening lesson for second semester of XI grade in Santa Maria Yogyakarta Senior High School. 
        This research adapted research procedure from Borg and Gall. The writer simplified the procedure from Borg and Gall into seven steps, they are (1) need analysis, (2) arrangement and draft product development, (3) first trial, was scoring by expert, (4) first revision (5) field trial, (6) second revision and made development product perfectly, and (7) final product was done. 
        The need analysis was done by observation, questionnaire, and interview with Indonesian language teacher. Based on the result, the writer found the fact that teacher does not always used material of lesson and learning media. Student need material of lesson which used media to support their listening lesson. The writer used the result as the based of draft arrangement of lesson material product. 
          After passed some development procedure, a learning material was created in the form of a listening module. Scoring module by expert and teacher indicated average result 82,9%, while scoring learning media  indicated average result 83,8%. Its characteristic is included suitable material and media with ability that must be obtained by students. There is exercise and task to evaluate students on material understanding. Is also put students need into consideration by showing social reality that the students have to know. This module was arranged to be used easily and operated well on learning activity in class with teacher as facilitator, and outside of class or in other words, students study by themselves.  
[Read More...]


Pengembangan Bahan Ajar Menyimak Bahasa Indonesia untuk Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta



ABSTRAK 

            Skripsi ini merupakan  penulisan pengembangan. Berlatar belakang bahwa pembelajaran  menyimak  bahasa  Indonesia  di  SMA  Santa  Maria Yogyakarta kurang optimal. Bahan ajar dan media pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Hal tersebut menjadikan penulis ingin mengembangkan bahan ajar yang memuat metode dan media yang tepat dan berorientasi pada perkembangan individu siswa kelas XI semester 2. Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan pengembangan ini adalah bagaimana mengembangkan bahan ajar menyimak bahasa Indonesia kelas XI semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta. 
       Penulisan ini mengadaptasi prosedur penelitianan dari Borg dan Gall. Penulis menyederhanakan prosedur dari Borg dan Gall menjadi tujuh langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) penyusunan dan pengembangan draf produk, (3) uji coba awal, yaitu penilaian oleh pakar, (4) revisi tahap I, (5) uji coba lapangan, (6) revisi tahap II dan penyempurnaan produk pengembangan, dan (7) produk akhir. 
       Analisis kebutuhan dilaksanakan melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh fakta bahwa guru jarang memanfaatkan bahan ajar  dan  media  pembelajaran.  Siswa  menginginkan adanya  bahan  ajar  yang memanfaatkan media sebagai pendukung dalam pembelajaran menyimak. Penulis menggunakan hasil analisis kebutuhan tersebut sebagai dasar dalam penyusunan draf produk bahan ajar. 
           Setelah  melalui  beberapa  prosedur  pengembangan, terciptalah sebuah bahan ajar berupa modul pembelajaran menyimak. Penilaian modul oleh ahli dan guru menunjukkan hasil rata-rata 82,9%, sedangkan penilaian media pembelajaran menunjukkan hasil rata-rata 83,8%. Karakteristik modul pembelajaran menyimak ini adalah memuat materi dan media  yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang  harus  dicapai  dan  dikuasai  siswa. Selain itu, juga  mempertimbangkan kebutuhan siswa, yaitu menyajikan realitas sosial yang sesuai dan perlu diketahui oleh  siswa.  Modul  ini  dirancang  agar  dapat  dengan  mudah  digunakan  dan dioperasikan baik dalam pembelajaran di kelas bersama guru sebagai fasilitator, maupun belajar di luar kelas atau siswa belajar secara mandiri. 
[Read More...]


The Application of Reflective Pedagogy Paradigm in Studying Economics to Improve Competence, Conscience, and Compasion of the Tenth Grade Students of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta



ABSTRACT 

      This study aims to increase the competence, conscience and compassion the tenth grade students of Kolese de Britto Senior High School Yogyakarta through the Reflective Pedagogy Paradigm (RPP) in studying economics. 
     This research is a class action research with qualitative method. The data were collected through  observation, interviews, tests, and questionnaires. Instruments used in the study were the observation sheet, anecdotal records, test questions, questionnaires, and reflection and action sheets.  Steps  taken  in analyzing the data are (1) describing the initial conditions, (2) describing the first cycle, (3) describing the second cycle, (4) comparing the competence, conscience, and compassion of the tenth grade students of Kolese de Britto Senior High School before and after the treatment. 
      The result of the study shows that the application of the RPP in the studying economics can improve competence, conscience, and compassion of the tenth grade students of Kolese de Britto Senior High School Yogyakarta. At the end of the first cycle and second cycle, the competence, conscience, and compassion aspects of the students are increasing. The mean score for competence aspect is 63 in the beginning of the first cycle, whereas at the end of the first cycle it is increasing to 79. At the beginning of the second cycle the mean of the competence score is 46, and it is increasing at the end of the second cycle to 54. At the beginning of the first cycle the mean score  of conscience is 3.48 and it increases at the end of the first cycle to 3.83 and at the end of the second cycle, it also  increases  to  4.04.  At  the beginning of the first  cycle mean score of compassion is 4.11 and it increases at the end of the first cycle to 4.23. It is also increasing at the end of the second cycle to 4.40. 
[Read More...]


Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Siswa Kelas X-5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta




ABSTRAK 

      Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan  competence, conscience, dan compassion siswa kelas X-5 SMA Kolese de Britto Yogyakarta melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada pembelajaran ekonomi.
      Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes, dan kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi, catatan anekdotal, soal tes, kuesioner, dan lembar refleksi dan aksi. Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah (1) mendeskripsikan kondisi awal, (2) mendeskripsikan pelaksanaan siklus I, (3) mendeskripsikan pelaksanaan siklus II, (4) membandingkan competence, conscience,  dan  compassion  siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta sesudah dan sebelum penerapan PPR. 
      Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X-5 SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Pada akhir siklus I dan siklus II competence, conscience,dan compassion siswa mengalami peningkatan. Hasil rerata skor aspek compentence sebesar 63 pada awal siklus I, sedangkan pada akhir siklus I meningkat menjadi 79. Pada awal siklus II rerata skor pada aspek compentence adalah 46, dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 54. Pada awal siklus I rerata skor pada aspek conscience sebesar 3,48 meningkat pada akhir siklus I menjadi 3,83 dan pada akhir siklus II juga meningkat menjadi 4,04. Pada awal siklus I rerata skor pada aspek compassion sebesar 4,11 meningkat pada akhir siklus I menjadi 4,23. Demikian pula peningkatan terjadi pada akhir siklus II menjadi 4,40.
[Read More...]


Application of Multiple Intelligence Learning to Enhance Interest and Achievement in Learning Physics on the topic of Work at the SMP Budi Mulia Padon, Sendang Rejo, Minggir, Sleman, D.I. Yogyakarta




ABSTRACT 

      This study aims to determine whether the method of multiple inteligences learning  can  help  students  be interested  in  physics  and  improve  student achievement in the Budi Mulia junior class VIII on the matter of work. 
      The research was carried out in the SMP Budi Mulia in January to February 2012. The population in this study were Budi Mulia junior high school students while the study sample was a class VIII students, amounting to 34 students.
      This study used the following instruments: (1) pretest and posttest to examine student learning outcomes in physics, (2) a questionnaire to examine students' interest and (3) interview.
    Pretest and posttest grade was analyzed by T-test for dependent groups were tested using SPSS program. Questionnaire interviews and data observation were analyzed qualitatively.
     The results showed that the physics learning with the theory of multiple intelligences (1) improved students achivement and (2) improved students interest to wards physics.
[Read More...]


Penerapan Inteligensi Ganda dalam Pelaksanaan Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Usaha di SMP Budi Mulia Padon, Sendang Rejo, Minggir, Sleman, D.I. Yogyakarta




ABSTRAK  

          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan metode inteligensi ganda dapat membantu siswa menjadi berminat pada fisika dan meningkatkan prestasi siswa kelas VIII di SMP Budi Mulia pada materi usaha. 
       Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budi Mulia pada bulan Januari sampai Februari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Budi Mulia sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 34 siswa. 
          Penelitian ini menggunakan instrumen berikut: (1) pretest dan posttest untuk meneliti hasil belajar siswa dalam fisika; (2) angket untuk meneliti minat siswa; (3) wawancara untuk memperkuat data. 
Pretest dan posttest kelas dianalisis dengan T-test untuk kelompok dependen dengan  menggunakan  progam  SPSS.  Angket  dianalisis  secara  kualitatif  dan wawancara siswa untuk memperkuat data yang diperoleh. 
      Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran fisika dengan teori inteligensi ganda untuk pokok bahasan usaha (1) meningkatkan prestasi siswa dengan perbedaan posttest dan pretest secara signifikan; (2) mempengaruhi minat siswa terhadap fisika.
[Read More...]


Pengalaman Siswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dalam Belajar Berbicara (Learning Speaking to English Education Department Students)




ABSTRAK 

     Dalam kelas berbicara, mahasiswa tidak memberikan hasil yang sama. Beberapa mahasiswa menunjukkan kemajuan belajar serta pencapaian yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa lainnya. Walaupun materi belajar yang diberikan dosen adalah materi yang sama, mahasiswa melakukan kegiatan kelas yang sama, dan menampilkan task  perkuliahan yang sama, pencapaian mahasiswa tidaklah sama. Mahasiswa yang lebih sukses dalam belajar lebih fasih berbicara, lebih lancar juga, lebih akurat dalam grammar dan pronunciation, lebih percaya diri dalam penampilan berbicara, serta menunjukkan penggunaan gerak tubuh dan mimik wajah yang lebih sesuai dalam penampilan berbicara. Oleh karena itu, penelitianini diakukan sebagai upaya untuk menggambarkan bagaimana pembelajar berbicara yang sukses belajar kemampuan berbicara dan apa makna belajar berbicara tersebut bagi mereka. 
        Penelitian ini adalah sebuah studi phenomenology yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu apa makna belajar berbicara bagi pembelajar?. Tujuannya adalah untuk menggambarkan pengalaman belajar mahasiswa dalam belajar berbicara melalui praktek belajar reflektif. Penelitian ini dilakukan dikalangan mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dengan mengambil tiga orang partisipan, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Tempat penelitian ini dipilih berdasarkan pengalaman peneliti sebagai pengajar di tempat ini dalam usahanya mengembangkan kemampuan berbicara dan kompetensi komunikatif di kalangan mahasiswanya. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung. Wawancara ini didesain khusus agar mahasiswa dapat merefleksikan proses belajar berbicaranya. Poin-poin yang ditanyakan dalam wawancara antara lain adalah apa yang dilakukan mahasiswa ketika menghadapi masalah dan kesulitan dalam belajar, bagaimana mengatasi masalah tersebut, bagaimana mereka belajar secara independen, dan bagaimana belajar dari/dengan sumber-sumber belajar yang telah tersedia seperti film dan lagu, teman, dosen, dan  native speakers. Wawancara dengan mahasiswa direkam lalu disusun dalam bentuk  transkrip untuk keperluan data penelitian. Sebuah diari mengajar mingguan juga digunakan sebagai sumber data tambahan bagi penelitian ini. Diari mengajar ini mendokumentasikan apa yang terjadi selama proses belajar, apa yang dirasakan dosen, komentar-komentar mahasiswa, dan hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar. Diari ini sangatlah bermanfaat untuk memberi tambahan informasi bagi peneliti. 
      Hasil penelitian ini dikelompokkan dalam tiga tema dan sub-sub tema. Tema yang pertama adalah  usaha-usaha mahasiswa dalam belajar berbicara, yang terdiri dari empat sub-tema, yaitu: 1. Mencari kesempatan untuk berlatih berbicara, 2. Berbicara kepada diri sendiri, 3. Belajar secara mandiri, dan 4. Belajar dari kesalahan. Tema yang kedua yaitu mengenali diri sendiri  yang terdiri dari tiga sub-tema, yaitu: 1. Mengenali kelemahan diri sebagai pembelajar bahasa, 2. Mengapresiasi kekuatan sebagai pembelajar, dan 3. Mengidentifikasi kemampuan diri sendiri. Tema ketiga,  pemenuhan diri, terdiri dari dua sub-tema yaitu: 1. Mengejar impian, dan 2. Menikmati indahnya hidup. Sebuah tema juga muncul yaitu  memiliki passion (keinginan kuat/hasrat) untuk belajar. Tema ini diyakini sebagai tema yang paling menentukan keberadaan fenomena studi. 
[Read More...]


Learning Speaking to English Education Department Students




ABSTRACT

      Some students are, in fact, more successful in learning speaking than other students given the same learning materials, doing the same classroom learning activities, and performing the same classroom tasks designed by the lecturers. The more successful learners show more satisfying results in speaking class if compared to the other students, the less successful ones The successful learners are more fluent, more accurate in grammar and pronunciation, show more confident in speaking, and they make use of the appropriate gesture and facial expressions in their speaking performances. I conducted this study as an attempt to describe how the more successful learners learn their speaking skills and the meaning of learning speaking to them. 
      The study is a phenomenological study conducted to answer the research question  What does learning speaking mean to learners?. It attempts at describing learners’ experience in learning speaking through a reflective learning practice. The study is conducted among three students of Undergraduate Program of English Education Department of the Faculty of Languages and Arts, Yogyakarta State University. I conducted the study there due to my real experiences, as an English lecturer in the place, in dealing with the efforts of developing speaking skills and communicative competence among her students. The data were collected by means of in-depth interview and direct observation. The interviews were particularly designed for students to reflect on their learning speaking process. What the students did when facing problems and difficulties, their way of learning independently, how they overcome the problems, and     how they learn from friends, lecturers, and native speakers, how they learn from and/or with the available learning resources like films and songs were the points in the interview. Students were audio-recorded during the interview to later transcribed and used as the data for the study. A weekly teaching diary was also used to document classroom activities to collect additional data. It documented what happened during the learning process, teacher’s feeling, students’ comment, and teaching-learning barriers. The diary was mostly beneficial when the researcher had to look back for additional information. 
      The findings of the study reveal three themes and its sub-themes. The first theme is learners’ efforts in learning, consisting of four sub-themes namely: 1. Seeking opportunities to practice speaking, 2. Self-talk, 3. Engaging in self-study, and 4. Learning from failures. The second theme is  learners’ self-recognition, with three sub-themes: 1. Recognizing weaknesses as learners, 2. Appreciating strengths, and 3. Identifying what one is capable of doing. The third theme is  learners’ self-fulfillment , consists of two sub-themes: 1. Pursuing one’s dream, and 2. Celebrating the joy of life. The last theme that emerges as the essential theme of the study is  indulging a passion for learning. This theme is believed to be the theme that makes the phenomena as it is. 
[Read More...]


Interjection in Biru novel by Fira Basuki



ABSTRACT

         Interjection is a word that expresses a sense of duty speaker's heart. Thus the author's efforts in enriching interjection convey emotions that can not be simply described through a variety of other words but in fact it is quite conveyed in one word the interjection.
         The study, entitled interjection in the novel Biru Fira Basuki's work aims to identify the forms of interjection used in the novel Biru Fira Basuki's work and analyze the intended use of the forms of interjection used in the novel Biru Fira Basuki's work. 
       This type of research is descriptive research. The approach used in this study is a sociolinguistic approach. 
         Data collection methods used in this study is the method batat. Instruments used in this study were human (human instrument). This research includes the study of literature. Therefore, the techniques of data analysis used is qualitative research is descriptive, which combines descriptive and qualitative methods. 
       Based on analysis result it can be concluded that (1). Type of interjection used in Fira Basuki's novel Biru is 14 kinds of species invitation, surprise, astonishment, admiration, resentment, disgust, separation / meetings, pleasure, cursing, sadness, sure, silent, relief, and rejection. (2) This novel use of the interjection Biru Fira Basuki's work is that there are two things: First, in particular is providing a wealth of submission intention and expression are delivered or spoken by the characters in the novel. Second, the general is to relieve boredom and give rise to evoke a sense of freshness and curiosity to continue to follow the plot.
[Read More...]


Interjeksi dalam Novel Biru Karya Fira Basuki



ABSTRAK 


       Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara Interjeksi digunakan pengarang dalam menyampaikan emosi yang tidak bisa hanya digambarkan melalui berbagai kata lainnya namun ternyata juga dapat disampaikan dalam satu kata yaitu interjeksi. Penelitian yang berjudul interjeksi dalam novel Biru Karya Fira Basuki bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk interjeksi yang digunakan dalam novel Biru karya Fira Basuki dan menganalisis tujuan penggunaan bentuk-bentuk interjeksi yang digunakan dalam novel Biru karya Fira Basuki.
        Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolinguistik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah manusia (human instrument). Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Oleh karena itu, teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menggabungkan antara metode deskriptif dan kualitatif.
      Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagai sebagai berikut (1). Jenis interjeksi yang digunakan dalam novel Biru karya Fira Basuki adalah 14 jenis yaitu jenis ajakan, kekagetan, keheranan, kekaguman, kekesalan, kejijikan, perpisahan/pertemuan, kesenangan, umpatan, kesedihan, memastikan, diam, kelegaaan, dan penolakan. (2) Tujuan penggunaan interjeksi novel Biru karya Fira Basuki adalah terdapat dua hal sebagai berikut. Pertama, secara khusus adalah memberikan kekayaan penyampaian maksud dan ekpresi yang disampaikan atau dituturkan oleh tokoh dalam novel. Kedua, Secara umum adalah untuk menghilangkan rasa kejenuhan dan menimbulkan kesegaran serta untuk membangkitkan rasa keingintahuan untuk terus mengikuti alur ceritanya.

[Read More...]


Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Tek Fungsional Menggunakan Gambar-Gambar



ABSTRAK
 
      Dalam dunia pendidikan, para guru berinteraksi dengan seluruh yang terlibat dalam pendidikan mungkin juga menimbulkan permasalahan, lebih-lebih dengan para siswanya. Para guru dituntut untuk mengetahui permasalahan siswanya. Permasalahan yang nyata dari Penelitian Tindakan Kelas ini untuk memecahkan permasalahan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks fungsional menggunakan gambar-gambar. Peneliti dan para partisipan menyetujui untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan:(1) Apakah proses belajar meningkat? (2) Apakah kemampuan menulis anak meningkat setelah menggunakan gambar?
        Metodenya adalah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagian data berupa naratif diperoleh dari rangkaian wawancara yang mendalam, naratif diperoleh dari wawancara, data observasi diperoleh dari serangkaian observasi di kelas dalam pelaksanaan pembelajaran dan kondisi kelas. Data kualitatif dikumpulkan dari dua kolaborator , hasil rekaman dalam wawancara yang mendalam, observasi di kelas, hasil rekaman dari tape dan hasil cek dari dokumen. Data Kuantitatif diperoleh dari para partisipan dalam menulis teks fungsional. Penelitian Tindakan Kelas melibatkan hasil wawancara yang mendalam sebagai alat untuk mengumpulkan data pokok. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai bulan Oktober 2011 di salah satu SMP di Gunungkidul.
      Hasil Penelitian yang berupa kualitatif, para siswa merasa lebih tertarik dalam proses pembelajaran, hubungan antar siswa dengan guru semakin baik, kerjasama baik, keingintahuan, tanggungjawab baik. Hasil kuesioner untuk rata-rata 4.53. Hasil simpangan 5.67 dari hasil skor maksimal 5.00, dan skor terendah 3.0. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa setuju atau bahkan sangat setuju bahwa terdapat peningkatan dalam proses belajar. Untuk hasil Kuantitatif, kemampuan awal rendah (rata-rata 51.87). Peningkatana siklus kedua tidak signifikan (rata-rata 54.28). Secara Kuantitatif, penggunaan gambar pelan-pelan meningkatkan kemampuan menulis seperti yang ditunjukkan rata-rata tes awal dan tes akhir dari siklus pertama, kedua, dan ketiga ( hasil pretest=51.87, siklus satu=54.28, siklus dua= 12.93, siklus ketiga=72.06). Hasil tes awal sampai test akhir diproses menggunakan t-tes untuk mengetahui tingkat signifikan. Saya harus menggunakan t-tes untuk menegaskan tingkat signifikan dari penemuan itu. Hasil penemuan menunjukkan bahwa hasil signifikan karena hasil .000 kurang dari <.05 (sig.(2-tiled). Tingkat signifikan yaitu 0.5. dan .000 dibawah 0.5. Penelitian Tindakan Kelas akan memberikan keuntungan teoritis bagi guru sebagai partisipan, peneliti dan para peneliti yang lain.
[Read More...]


Improving Students Competence in Writing Functional Text Using Pictures




ABSTRACT

      In educational life, where teachers interact with the stakeholders of education also may arise problems, more and more with their students. The teachers are demanded to know their students’ problem. The actual problem of this action research was to improve students’ competence in writing functional text using pictures. The researcher and the participants agreed to solve questions (1) Does the learning process improve? (2) Does the students writing competence improve after using pictures? 
       The method was an action research. Part of the data were narrative as obtained from a sequence of in-depth interview, narrative gained from interview, observation data as gained from a sequence of classroom observations in teaching practices and classroom situation. The qualitative data were collected from two collaborators of the research, recorded in depth-interviews, classroom observation, audio tape, result of questionnaire and document check. The quantitative data were achieved from the participants in writing functional text from the pre-test, first, second, third cycles. The research was conducted from May 2011 to October 2011 in a Junior High School in Gunungkidul.
     The qualitative result shows that students were more interested in the learning process, better interaction between students and teachers, good cooperation, curiosity, responsibility between teachers and students. The result of questionnaire for the mean was 4.53. The result of standard deviation was 5.67 from the maximum score of 5.00, and the minimum score of 3.0. It meant that most of students agreed or even strongly agreed that there was the improvement of the learning process.
      For the quantitative results, the starting competence was low (average 51.87). The improvement of the second cycle was not significant (average 54.28). Quantitatively, the picture use gradually improved the writing competence as shown by the averages of the pretest and posttest of the first, second, and third cycles (X pre=51.87, Xc1= 54.28, Xc2= 67.22, Xc3= 72.06). The result from the pre-test to the post test was processed using t-test to know the level of significant. I had to use t-test to confirm the significant level of the findings. The findings showed that the result was significant since the result was .000<.05 (sig.(2-tiled). The level of significant was 0.5. And .000 was below 0.5. The action research would provide theoretical benefits for the teacher participant, the researcher, and other researchers.
[Read More...]


The Analysis of Financial Performance of Company Using Economic Value Added Method: A Case Study in a Retail Company Registered in BEI from 2007 to 2010



-->
ABSTRACT

      This research aims to find out the financial of PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari putra prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, and PT. Alfa Retailindo Tbk which are merged in retail company registered in BEI from 2007 up to 2010 using EVA (Economic Value Added) method. This research is a case study, the data was collected y using documentation teqnique from BEI data. The data analisis applied in this research in the calculation of financial performance based on EVA (Economic Value Added) method. Based on this method the result shows that the performance of those companies registered in BEI from 2007 up to 2010 is in a good category which EVA > 0. Those companies which are good as seen in the EVA ratio are PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, and PT. Alfa Retailindo Tbk. The company which is not really good in the financial performance is PT. Matahari putra prima Tbk. It has got EVA< 0.
[Read More...]


Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode Economic Value Added: Studi kasus pada perusahaan Retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010



-->
ABSTRAK

       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Matahari putra prima Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk yang bergabung dalam perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai 2010 dengan metode EVA (Economic Value Added). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi data dari BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan kinerja keuangan menggunakan metode EVA (Economic Value Added). Hasil analisis penelitian menunjukkan kinerja perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010 secara keseluruhan diketahui kinerja perusahaan menggunakan metode EVA pada sebagian besar perusahaan retail yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010 dalam kategori baik dengan nilai EVA > 0. Perusahaan yang mempunyai kinerja baik dilihat dari rasio EVA yaitu PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Sentosa Tbk, dan PT. Alfa Retailindo Tbk. Perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan kategori kurang baik dengan nilai EVA < 0 yaitu PT. Matahari putra prima Tbk.
[Read More...]


A Comparative Study on English and Bahasa Indonesia Consonant Clusters





ABSTRAK

       Saat ini, orang- orang di dunia tidak hanya dapat berbicara dalam satu bahasa saja, tetapi lebih dari satu bahasa, sebagai contoh mereka dapat berbicara dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Inggris mempunyai peran yang penting sebagai bahasa internasional. Setiap bahasa mempunyai karakteristik masing-masing dalam susunan konsonan dan vowel seperti CV, VC, CVC, CCV, VCC, dan sebagainya. Satu bahasa berbeda dengan bahasa yang lain dalam hal pembentukan kluster. Konsonan kluster adalah gabungan dari dua atau lebih bunyi konsonan yang berada dalam satu silabel. Dua bahasa mungkin mempunyai persamaan huruf konsonan, tetapi masing-masing bahasa mempunyai caranya sendiri dalam membentuk sebuah kluster. Sebagai contoh, baik bahasa Inggris atau bahasa Indonesia mempunyai fonem /p/, /s/, /l/. Bahasa Inggris mempunyai kluster /spl/ seperti kata split dan splash. Sebaliknya, dalam bahasa Indonesia tidak ada kluster yang dimulai dengan /spl/. Bahasa Inggris juga mempunyai fonem /ksts/ di akhir kata seperti dalam kata texts, tetapi bahasa Indonesia tidak ada kluster berakhiran /ksts/.
       Skripsi ini mempunyai tiga permasalahan. Pertama, konsonan apa saja mungkin terjadi di konsonan kluster dalam bahasa Inggris. Kedua, konsonan apa saja mungkin terjadi di konsonan kluster dalam bahasa Indonesia, kemudian permasalahan yang ketiga adalah apakah persamaan dan perbedaan antara konsonan kluster dalam bahasa Inggris dan konsonan kluster dalam bahasa Indonesia.
      Dalam menganalisa permasalahan diatas, peneliti menerapkan metode analisis kontrastif. Pertama, data konsonan kluster dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dikumpulkan dan dikelompokan sesuai dengan jenis konsonan klusternya. Kemudian peneliti menganalisa ciri-ciri data yang telah dikumpulkan.
       Hasil penelitian dapat digambarkan dari perbandingan konsonan kluster dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Peneliti membandingkan bagaimana kluster itu terbentuk sehingga menemukan persamaan dan perbedaan dari kedua konsonan kluster tersebut. Konsonan kluster dalam bahasa Indonesia lebih sederhana daripada konsonan kluster dalam bahasa Inggris. Konsonan kluster dalam bahasa Indonesia hanya mempunyai dua kluster di akhir atau kita menyebutnya dengan kluster koda, tetapi konsonan kluster dalam bahasa Inggris mempunyai tiga atau lebih dalam kluster koda. Sedangkan untuk konsonan kluster yang terdapat di awal disebut kluster onset. Untuk hal ini, bahasa Indonesia mempunyai system yang sama dengan bahasa Inggris. Baik bahasa Indonesia dan bahasa Inggris mempunyai tiga onset kluster. Bahasa Indonesia mempunyai tiga onset kluster seperti pada kata skripsi. Bahasa Inggris juga mempunyai tiga onset kluster sebagai contoh pada kata scream. Bahasa Indonesia tidak mempunyai morfem terikat dalam sistem pengklusteran, tetapi bahasa Inggris punya. Sebagai contoh pada kata texts, kata texts berasal dari morfem bebas text yang digabungkan dengan sufiks jamak -s menjadi morfem terikat texts.
[Read More...]


A Comparative Study on English and Indonesian Consonant Clusters




ABSTRACT

      Nowadays, people in this world not only can speak one language but also can speak more than one language, for example they can speak both English and Indonesian. Therefore English as the international language has taken a part as an important role. Each language has its characteristic consonants and vowel arrangements such as CV, VC, CVC, CCV, VCC, etc. Language differs from each other in their ways of forming a cluster. Consonant cluster is a combination of two or more consonantal phonemes which belong to one syllable. Two languages may have the same consonants, but each has its own rule to form a cluster. Two languages may have the same consonants, but each has its own rule to form a cluster. Indonesian and English, for instance, have the phonemes /p/, /s/, /l/. English allows the cluster /spl/ as in the words split and splash. On the contrary, Indonesian does not have the word which begins with /spl/. English also allows the phonemes /ktst/ occurring at end of a word as in the word texts, but in Indonesia it does not occur.
    This undergraduate thesis has three problems. The first is what the permissible English consonant clusters are. The second is what the permissible Indonesian consonant clusters are, after that the third problem is what the similarities and differences between English and Indonesian consonant clusters are.
       In order to analyze those three problems, the researcher applied the method of contrastive analysis. First both English and Indonesian data were collected, and grouped into the several groups based on the kinds of consonant clusters. Then the researcher analyzed the feature of the data collected. The result of this research can be drawn from the comparison of English and Indonesian consonant clusters. The researcher compares the ways of forming cluster to find the similarities and the differences of English and Indonesian consonant clusters. Indonesian consonant clusters have a simpler system than English consonant clusters. Indonesian only has two-consonant clusters in the final position or we can call it coda clusters, but English has three or even four coda clusters. For the consonant clusters in initial position or we called it as onset clusters, Indonesian has the same system as English cluster. Both Indonesian and English have three onset clusters. Indonesian has three onset clusters for example in the word skripsi and English also has three onset clusters for example in the word scream. Indonesian does not have bound morpheme in its clustering system, but English has it. For example in the word texts, the word textscontains free morpheme text combine with plural –sso it becomes bound morpheme texts.
[Read More...]


Selamat Datang



Selamat datang di blog kami. Blog ini kami dedikasikan bagi Anda yang menemukan kesulitan dalam menyusun tugas akhir perkuliahan. Sebisa mungkin kami akan membantu Anda dalam penyediaan contoh tugas akhir berupa skripsi dan tesis. Terima kasih. 
[Read More...]


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors